Saturday, 6 August 2016




Masih membiarkannya menetap. 
Meski pernah berulang kali berdoa agar segera dipatahkan hati.
Alasan kuatku mengapa masih membiarkannya itu
karena aku sedang tak mau jatuh hati lagi.
Biarkan seperti ini:
terdiam, samar-samar, dan tak berkesempatan.
Biarlah lama,
karena kamu harus jadi patah hati terakhirku.
Sungguh, 
aku tidak berharap banyak.
Mengetahui kabar baik tentangmu saja
aku bisa senang.
Selamat hidup
dan berbaik-baiklah kamu di sana.

07/08/2016
01.35

No comments:

Post a Comment